Business

Sabtu, 11 Juni 2016

Bayi Mengidap Down Syndrome, Selama Kehamilan Dipaksa Aborsi Oleh Sang Dokter. Wanita Ini Justru Menulis Surat Yang Menyayat Hati


Bayi Mengidap Down Syndrome, Selama Kehamilan Dipaksa Aborsi Oleh Sang Dokter. Wanita Ini Justru Menulis Surat Yang Menyayat Hati
Seorang ibu cantik asal Florida bernama Courtney Baker menghabiskan waktunya lebih dari satu tahun untuk menulis sebuah surat. Rencananya surat tersebut akan ia berikan kepada seorang dokter yang telah membantu dalam proses persalinan putrinya, Emersyn Faith.

Kini 15 bulan pasca kelahiran anaknya, akhirnya Baker pun berhasil mengirimkan surat itu kepada sang dokter.

Baker mengungkapkan kepada ABC News, “saya tahu seberapa pentingnya untuk menulis surat tersebut, bahkan sebelum Emersyn lahir.”

Dia lalu berbagi kisahnya melalui halaman Facebok Parker Myles, yang saat ini telah dibagikan ribuan kali.

Selama masa kehamilan, Dokter itu selalu menyarankan Baker untuk menggugurkan kandungannya.


Penyebabnya, karena sang dokter mendiagnosis kalau anak Baker mengidap Down Syndrome.


Meski demikian, Baker selalu menolak tawaran dari sang dokter. Ia tak ingin menggugurkan anaknya.


Setiap detik, setiap menit, setiap jam, Baker selalu merasa tertekan. Perkataan sang dokter terus mengiang-ngiang ditelinganya.


Namun pada akhirnya, ia pun memberanikan diri untuk tetap melahirkan anaknya.



Dan kini, saat usinya putrinya telah menginjak usia 15 bulan, Baker mengirimkan sepucuk surat kepada dokter tersebut.

Kepada Dokter,

Beberapa hari yang lalu, seorang teman menceritakan tentang pengalamannya kepada saya.

Saat ia hamil, ia bertemu dengan seorang dokter spesialis kehamilan yang sangat luar biasa. Dokter tersebut memeriksa kandungannya melalui USG, dan mengatakan jika bayi itu akan terlahir sempurna. Namun ketika bayinya lahir, ternyata si buah hati menderita Down Syndrome.

Teman saya mengunjungi lagi dokter itu. Dokter tersebut melihat si bayi dan berkata, “Saya sudah bilang kan. Dia sempurna.”

Dok, tahukah anda...kisah teman saya tadi sangat menghancurkan hati saya. Saya berharap bahwa anda adalah dokter itu.

Baker merasa kecewa karena sang dokter tidak memberikan dukungan, tapi malah menyuruh dirinya agar aborsi


Lanjutan isi surat:

Saya datang kepada anda di saat-saat tersulit dalam hidup saya. Saya sangat ketakutan, khawatir dan benar-benar depresi. Saat itu saya masih belum tahu kenyataan tentang bayi saya. Dan waktu itu, hal yang sangat saya butuhkan adalah dukungan dari anda.

Tapi, bukannya mendapatkan dukungan atau semangat, anda malah menyarankan saya untuk menggugurkan kandungan.

Saya tidak marah, hanya merasa sangat sedih"


Saya tidah marah. Saya hanya sedih. Saya sedih karena detakan jantung kecil itu tak mampu membuat anda terkesan. Saya sedih karena jari-jemari kaki dan tangannya yang kecil, organ pernafasan, mata, serta telinganya yang tampak di USG tidak bisa menghentikan anda.

Dan saya sangat sedih karena anda tidak pernah mengizinkan saya untuk melihat putri saya, Emersyn.

"Walaupun putri saya mengidap Down Syndrome, tapi saya tidak menyesal melahirkannya ke dunia"


Anda telah sangat salah jika mengatakan bayi dengan Down Syndrome akan menurunkan kualitas hidup kami. Karena, seperti yang anda lihat, Emersyn telah menyentuh ribuan hati. Dia telah memberikan saya tujuan hidup dan kebahagiaan yang sulit diungkapkan.

Dia memberikan kepada kami senyuman yang lebih lebar dan ciuman yang manis. Dia telah membuka mata kita tentang kecantikan serta cinta yang sesungguhnya.

Baker berharap sang dokter membaca suratnya, dan memahami arti dari setiap kata yang ia tuliskan.

Jadi saya berdoa bahwa tidak akan ada lagi ibu yang harus mengalami hal yang telah saya alami ini. Doa saya untuk anda, agar anda sekarang dapat melihat keindahan dan cinta alami yang sesungguhnya di setiap sonogram (USG).

Saya berharap, saat anda melihat bayi dengan Down Syndrome yang berada di dalam kandungan, anda akan melihat kepada sang ibu dan berkata kepadanya: “Anak anda sempurna.”



0 komentar :

Posting Komentar