Demi Cintanya Terhadap Sang Ayah, Dirinya Rela Dihamili Hingga 10 Kali |
Hal ini telah dialami oleh seorang wanita tunarungu yang berusia 32 tahun. Dia tinggal di Bener Meriah, Aceh, sampai saat ini pun dia tidak menyadari bahwa dirinya telah menjadi sorotan masyarakat dan para netizen di media sosial.
Wanita tunarungu ini tengah menjadi perbincangan akibat ulah dari sang ayah. Ayahnya yang berinisial Sbn 54 tahun ini telah berstatus sebagai tersangka karena telah menghamili dirinya.
Menurut dari beberapa tetangga dan kerabat korban. Wanita ini hanya menempuh pendidikan tingkat setara SD yang tidak jauh dari desa tempat tinggal dia. Karena hanya mengecap tingkat SD, wanita ini menjadi tidak mengerti membaca dan menulis, dan bahkan dia tidak mengetahui bahwa berhubungan seksual dengan ayahnya sendiri sangat dilarang oleh agama.
Saat ini, wanita itu merasa telah kehilangan sang ayah yang telah ditahan oleh aparat Kepolisian Sektor Timang Gajah.
“Sekarang, dia merasa telah kehilangan ayahnya. Sampai saat ini dia bertanya, ke mana ayahnya, sampai mencari ke kebun dan mencari ke mana-mana,” kata seorang pria yang merupakan kerabat korban dan tidak ingin jika namanya dipublikasikan.
“Saya sudah berupaya menjelaskan dengan bahasa isyarat kepada dia bahwa perbuatan sedarah itu dilarang, tetapi dia malah memarahi saya, bahkan dia tidak mau berbicara dengan saya dan istri saya beberapa hari,” ucap dia.
Sejumlah personel Bidang Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak (BP2TPA) Bener Meriah pun mendatangi rumah wanita tunarungu itu di salah satu kampung di Bener Meriah, Provinsi Aceh, pada Rabu 7 Juni 2016. Wanita itu telah mengungkapkan bahwa dirinya telah jatuh cinta pada ayah kandungnya sendiri.
Bahkan, dia sering bertengkar dengan saudara kandungnya yang juga tunarungu karena dia takut kehilangan sang ayah.
Setelah menjalani hubungan dengan sang ayah, wanita tunarungu itupun dinyatakan telah hamil yang baru diketahu saat usia kandungannya sudah menginjak 7 bulan. Dia mengakui kehamilan yang dilakukan dengan sang ayah ketika teman kerabatnya bertanya menggunakan bahasa isyarat kepada korban.
“Saya sangat dekat dengan dia (korban). Saya tanya, ‘Apa kamu hamil?’ Dia jawab iya, dia tunjukkan (bagian) perutnya. Bahkan, saya sempat membeli test pack untuk memastikan bahwa dia benar-benar hamil. Waktu itu, dia enggak jawab siapa bapak bayi itu,” ujar teman kerabat korban tersebut.
“Setelah itu, saya lapor ke kepala kampung dan aparat kampung, barulah mereka lapor ke polisi,” lanjut teman kerabat korban itu.
Mirisnya lagi, perbuatan yang dilakukan oleh sang ayah telah hampir dilakukan sebanyak 10 kali di berbagai tempat. Dan saat ayahnya mencabuli putrinya sendiri, sang istri sedang mengalami stroke selama lebih dari lima bulan.
0 komentar :
Posting Komentar