Business

Sabtu, 30 April 2016

Berhentilah Mengkonsumsi Ikan Nila, Ini Akibatnya Sangat Menjijikan

Jawadomino.com Agen Poker Domino Online Terpercaya Uang Asli Indonesia
Berhentilah Mengkonsumsi Ikan Nila, Ini Akibatnya Sangat Menjijikan
Meskipun ada banyak indikasi bahwa budidaya ikan nila di China kondisinya sangat buruk, tapi jenis ikan yang satu ini ternyata paling banyak dikonsumsi di Amerika. Hal ini karena, harganya yang cenderung murah dan bisa dibeli tanpa kulit dan tulang. Selain itu, rasanya juga sangat lezat.

Tetapi, asal-usul dari ikan inilah yang menjadi masalahnya. Sebagian besar ikan nila yang beredar di pasar merupakan hasil budidaya, bahkan yang dijual di restoran-restoran. Itulah sebabnya setiap hari ribuan ikan nila bisa dipanen.

Perbedaan antara ikan nila yang dibudidayakan dan yang tidak adalah, ikan nila alami mengonsumsi tanaman dan ganggang, sedangkan ikan nila yang dibudidayakan diberi makan pelet kedelai dan GMO jagung.

Ikan nila bukan hasil budidaya mengandung minyak ikan yang sehat tidak seperti yang dibudidayakan. Berikut beberapa alasan mengapa Anda harus berhenti mengonsumsi ikan nila hasil budidaya.


1. Peradangan.
Ya, ikan nila hasil budidaya dapat menyebabkan peradangan. Lebih dari itu, ikan ini dapat memperburuk peradangan yang disebabkan oleh kondisi medis yang memang sudah ada, seperti arthritis, asma dan penyakit jantung. Anda salah jika berpikir akan mendapatkan manfaat asam lemak omega 3 dari ikan ini, yang dikenal dapat membantu melawan penyakit jantung. Yang benar adalah, ikan ini sering menjadi penyebab utama radang, bahkan lebih buruk dari daging atau hamburger.

2. Menyebabkan kanker.
Ikan hasil budidaya berpotensi 10 kali lebih besar terkena berbagai racun penyebab kanker. Apakah Anda tahu di China, ikan nila hasil budidaya juga diberi pakan kotoran ayam? Bahkan limbah dari itik dan babi juga digunakan dalam pengolahan makanan ikan nila ini.

3. Jumlah pestisida dan antibiotik yang lebih tinggi.
Budidaya ikan nila juga mengandung kadar tinggi pestisida dan antibiotik. Hal ini karena, ikan budidaya dibesarkan bukan di lingkungan aslinya, sehingga lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Jadi, peternak memberinya antibiotik untuk menjaga kesehatan dari ikan-ikan nila ini. Sedangkan pestisida digunakan untuk membasmi kutu air.

4. Rendah omega 3
Ikan nila hasil budidaya mengandung nutrisi lebih rendah dibanding yang tidak. Selain itu, ikan nila hasil budidaya juga rendah protein, karena mereka dibesarkan di dalam kolam dan diberi makan dengan makanan olahan. Hasilnya, ikan lebih berlemak dan mengandung lebih banyak asam lemak omega 6. Konsumsi berlebihan asam lemak omega 6 dapat menyebabkan peradangan.

5. Tingkat dioksin tinggi.
Ikan nila yang dibudidayakan memiliki tingkat dioksin yang lebih tinggi, yaitu 11 kali lebih tinggi dibanding yang ditemukan pada ikan nila alami. Dioksin merupakan zat beracun, bahkan dapat menjadi penyebab perkembangan kanker. Yang terburuk adalah, jika dioksin masuk ke dalam tubuh, perlu waktu yang sangat lama untuk mengeluarkannya, yaitu sekitar 7-11 tahun.

Tapi, tentu tidak semua ikan hasil budidaya seperti ini. Indikasi ini baru ditemukan di negara China dan Amerika saja.

0 komentar :

Posting Komentar