Sebanyak kurang lebih 50 ribu orang pekerja setiap harinya diwajibkan melakukan presensi. Mereka masuk melalui scanning identitas karyawan, kemudian berbaris untuk kembali diabsen secara manual menggunakan iPad oleh petugas.
Tak hanya itu, puluhan ribu karyawan juga harus melewati pemeriksaan metal detector sebelum memasuki ruangan tempat mereka bekerja. Metal detector tersebut dirancang untuk mendeteksi kamera atau yang lain demi mencegah bocornya informasi mengenai teknologi yang akan dirilis.
Seorang dosen dari Oxford Kellogg College, Jenny Chan menyebut, langkah publikasi dari dalam perusahaan Apple ini dilakukan sebagai sebuah transparansi. Selain itu, Jenny Chan juga menyebut jika mereka mencoba memperbaiki pandangan publik terhadap perusahaan.
"Faktanya, mereka mengizinkan reporter untuk menunjukkan respon terhadap tekanan eksternal dan mencoba untuk lebih transparan," kata Jenny seperti dilansir dari Dailymail. "Setidaknya di permukaan, mereka mencoba untuk memperbaiki sesuatu."
Sementara itu, tuduhan memforsir tenaga para karyawan sebelumnya muncul sekitar sebulan lalu. Saat itu, seseorang mengklaim bahwa salah satu anggota keluarganya yang bekerja di sana meninggal usai bekerja selama 12 jam sehari.
0 komentar :
Posting Komentar